Memilih Kacer yang Bagus & Perawatannya



1.Memilih Anakan Kacer & Membedakan AK Jantan – Betina 
Untuk mendapatkan AK yang berkelamin jantan, ada beberapa kriteria yang bisa dijadikan patokan. Pertama, pilihlah AK yang matanya besar dan menonjol. Patokan kedua adalah dengan mengamati cara AK berdiri. Pilih yang berdiri dengan tegak. Ketiga, carilah AK yang bentuk paruhnya tebal dan lancip seperti bentuk buah belimbing (AK seperti ini diyakini mempunyai suara yang keras). Keempat, sebaiknya cari body AK yang bentuknya panjang. dan bentuk kepala datar (papak). Kelima, warna bulu. AK yang berkelamin jantan diyakini mempunyai warna yang lebih tegas dan gelap dibanding warna bulu pada betina. Terakhir, kalau kita sudah terbiasa melihat dan membandingkan AK jantan dengan AK betina, maka akan terlihat dengan jelas bahwa body AK betina cenderung bulat (dari bagian antara leher dengan dada hingga perut membentuk huruf “C”) sedangkan AK jantan lebih rata. Satu hal lagi berdasarkan pengalaman saya, carilah AK yang warna bulu putih dikedua pipinya lebih sedikit. AK seperti ini biasanya mental tempurnya lebih bagus. Semua criteria diatas hanya berlaku untuk AK yang belum bunyi, baik ngeriwik maupun ngeplong.



2.Tips Dasar Perawatan Burung
Bagi yang sering online di web www.kicaumania.org tentu tidak asing dengan pertanyaan berikut jika ada burung rekannya yang moncer di arena lomba, “share dong perawatannya”. Lantas rekan yang burungnya moncer pun membeberkan “rahasia” perawatan burungnya hingga bisa berjaya di arena lomba. Syukur kalau ada yang menjelaskannya secara detail. Yang sering terjadi adalah jawaban klasik berupa mandi, jemur dan pemberian EF (Extra Fooding) secara teratur
Pertanyaannya, apakah dengan dibongkarnya rahasia perawatan sang juara lantas burung kita bisa ikut-ikutan moncer jika rahasia tersebut diterapkan ke “jagoan” kita? Jawabannya bisa ya bisa tidak. Mengapa demikian? Jawabannya adalah setiap burung mempunyai karakter, suara, gaya, dan tingkat kecerdasan yang berbeda. Sepertinya hampir semua penghobi burung sudah mengetahui akan hal tersebut. Lantas, kira-kira perawatan seperti apa yang cocok untuk jagoan kita supaya bisa moncer dilapangan ? Faktor apa saja yang menjadi penentu? Sedikit tips berikut mungkin bisa berguna dalam memelihara burung sehingga diharapkan kita memiliki dasar dalam merawat “jagoan” kita.

3.Tips Bila Kacer Anda Terlalu Birahi
Menurut para pakar Burung Kacer bahwa Kacer yang terlalu birahi akan mengurangi penampilannya ketika di lomba. Ciri-ciri Kacer yang terlalu birahi yaitu sering bergerak ke samping sangkar sambil mematuki sangkar atau biasanya bertingkah tapi tidak mengoceh sama sekali.

Pada burung Kacer yang terlalu birahi jangan diberikan extra fooding jangkrik karena pemberian kroto saja sudah dirasakan cukup. Kroto banyak mengandung protein atau zat yang meningkatkan hormon progesteron dan estrogen yaitu hormon dalam tubuh yang mampu memacu birahi burung tersebut.

Tips untuk mengurangi birahi pada Kacer kesayangan Anda yaitu dengan merubah pola perawatan terutama dalam hal pemberian pakan. Cobalah tips ini : Mulai hari senin sampai dengan hari jum’at berilah voer yang berkualitas merk boleh apa saja. Kemudian menjelang lomba berika menu khusus yaitu kroto. Jika penampilannya masih tetap membandel cukup dibalik saja yaitu : senin hingga jum’at berikan kroto secukupnya kemudian menjelang lomba atau latihan berilah voer berkualitas. Biasanya cara ini cukup manjur dan sudah banyak terbukti oleh para mania kacer.

Dalam kasus seperti ini proses penjemuran tidak terlalu berpengaruh. Jadi untuk penjemuran waktunya biasa saja (tetap)

Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menjadi masukan untuk Anda khususnya kicau mania yang memiliki burung Kacer.

4.Mempersiapkan Kacer Untuk Lomba
Disamping pemberian pakan utama dan pakan tambahan seperti Voer dan Extra Fooding(jangkrik,ulat hongkong,ulat bambu), pemberian multivitamin dan mineral juga sangat penting. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam skala sangat kecil sekali, tetapi apabila kebutuhan akan hal ini tidak terpenuhi, akan berakibat fatal; Misalnya: gampang terserang penyakit, kelumpuhan, sakit yang berkepanjangan dan menyebabkan kelainan yang menyimpang.
Pilihlah multivitamin dan mineral yang memang sudah di format dan dikemas khusus untuk burung.
Berikan dosisnya secara tepat dan bijaksana kepada burung secara rutin pada setiap interval waktu tertentu.
Kita sering mendengar istilah "stelan" dalam pola perawatan dan pakan burung berkicau, stelan disini bisa kita analogikan seperti kita meng-adjust karburator sepeda motor milik kita. Agar karburator sepeda motor tersebut dapat berfungsi secara optimal, diperlukan pasokan bensin, pengapian pada busi dan udara pada ruang bakar yang seimbang.
Apabila stelan ketiga unsur tadi bisa tepat dan seimbang, maka karburator tersebut akan bekerja secara optimal. Kembali kedunia burung berkicau, kita bisa mengibaratkan pakan utama dan extra fooding (EF) adalah bensin, mandi adalah udara dan pengapiannya adalah jemur dan pengumbaran. Maka dari itu, kenali dan pahamilah tipe karburator (burung milik anda) agar bisa menyetelnya menjadi optimal dengan mudah.

Pentet / Cendet

Pentet / Cendet

Sekilas Tentang Burung pentet / cendet

Apabila anda punya waktu, mungkin memelihara cendet dari kecil juga boleh dicoba. Namun apabila anda sibuk, maka saya sarankan coba untuk pelihara yang setengah jadi, yang sudah 1-2 kali mabung. Dengan kualitas yang bagus, dikombinasikan dengan master dan perawatan yang bagus, saya yakin akan tercetak cendet-cendet yang bagus pula. Dari pengalaman saya selama ini, saya sudah memelihara beberapa cendet yang saya beli dari pasar dan baru lepas trotol, ada 1-2 yang cukup bagus pula. Banyak jalan ke roma’, demikian pula dalam mencetak cendet berkualitas, banyak jalan pula, yang saya pikir cukup ‘worth to try’.

Pada dasarnya perawatan cendet amat sangat bergantung kepada kakarter bawaan dari pentet itu dan juga kebiasaan perawatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Maka perlu sekali dicarikan informasi mengenai perawatan pentet sebelum berada di tangan kita. Memang harus diakui ada penjual yang sengaja tidak mau memberikan resep perawatan maksimum kepada kita, oleh karena itu harus dikombinasikan dengan kejelian kita dalam mengamati keseharian dari burung tsb.

Permasalahan yang sering timbul dalam perawatan burung pentet / cendet

1. Pentet yang kurang gacor tapi jinak
Melihat perawatan saya pikir sudah cukup ‘pakem’, dan apabila belum maksimal, mungkin perlu dilihat apakah bulu pada kondisi hampir mabung ataukah masih baru. Apabila sudah tua dan hampir mabung, mungkin itu adalah gejala mau mabung. Tetapi seandainya bulu masih ‘gres’, ada baiknya untuk mencoba memandikannya 2 hari sekali, untuk menaikkan birahinya. Kemungkinan lain, adalah bisa ditest dengan didekatkan pentet lain, apakah mau gacor berbunyi. Karena ada jenis pentet yang ‘tempur’, baru akan gacor kalau didekatkan dengan lawan. Jadi kesehariannya tidak akan terlalu banyak berkicau. Untuk burung serak, untuk recovery bisa ditambahkan larutan kaki tiga di air minumnya.

2. pentet giras
Kalau terlalu giras, jangkrik coba diturunkan porsinya, pemberian. Ulat hongkong juga coba diturunkan dulu porsinya. Kroto berikan 1 sendok makan. Memandikan sesering mungkin, karena biasanya akan menurunkan kegirasan burung tsb. Faktor giras, selain kelebihan extra fooding, barangkali juga bisa dikarenakan karena kondisi burung yang stress. Barangkali burung takut terhadap topi, sepeda bermotor, warna-warna tertentu. Ini yang harus benar2 diamati. Untuk menguji apakah burung tsb stress atau tidak, mungkin bisa ditest dengan jalan mengadunya dengan burung sejenis. Apabila dia mau normal berbunyi, berarti dia tidak stress, tapi apabila tidak berbunyi, muter-muter, mungkin anda perlu curiga bahwa burung tsb dalam kondisi stress.

3. pentet galak
Usahakan untuk lebih sering memandikannya, misalkan pagi dan sore setiap harinya, kemudian coba kerodong dibuka dulu, agar dia terbiasa dgn manusia. Usahakan juga untuk memberikan makanan (jangkrik, ulat hk dll) melalui tangan kita langsung. Nah untuk sementara kalau mau mengambil tempat makan atau minum, usahakan dengan memberikan jangkrik dulu kepada pentet tsb, jadi sementara dia makan, kita bisa lebih leluasa mengambil tempat air atau minumnya, tanpa perlu kuatir dihajar oleh pentet tsb.
Pentet galak/takut, biasanya ada 2 penyebab,yaitu trauma dan birahi.
Selama ini pentet dikenal sebagai burung pedendam,saya punya yg kalau lihat saya bukannya kabur malah galak…sampai takut sendiri lho,terlebih lagi kalau mau nambahain pakannya,tangan sampai dipatokin. Jadi hindarilah berbuat kasar pada pentet seperti mencabut bulu dll.

Murai Batu


Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan. Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.



KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU

1.Mudah beradaptasi, burung ini sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
2.Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
3.Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
4.Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG MURAI BATU YANG BAIK

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu

*Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai batu betina.
*Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
*Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
*Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
*Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
*Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
*Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
*Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU

*Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
*EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

Cara Budidaya Udang

Budidaya Udang

Teknis Budidaya

Budidaya udang windu meliputi beberapa faktor, yaitu :
2.1. Syarat Teknis
• Lokasi yang cocok untuk tambak udang yaitu pada daerah pantai yang mempunyai tanah bertekstur liat atau liat berpasir yang mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air dan tidak mudah pecah.
• Air yang baik yaitu air payau dengan salinitas 0-33 ppt dengan suhu optimal 26 – 30 oC dan bebas dari pencemaran bahan kimia berbahaya.
• Mempunyai saluran air masuk/inlet dan saluran air keluar/outlet yang terpisah.
• Mudah mendapatkan sarana produksi yaitu benur, pakan, pupuk , obat-obatan dan lain-lain.
• Pada tambak yang intensif harus tersedia aliran listrik dari PLN atau mempunyai Generator sendiri.
2.2. Tipe Budidaya.
Berdasarkan letak, biaya dan operasi pelaksanaannya, tipe budidaya dibedakan menjadi :



• Tambak Ekstensif atau tradisional.
Petakan tambak biasanya di lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau. Ukuran dan bentuk petakan tidak teratur, belum meggunakan pupuk dan obat-obatan dan program pakan tidak teratur.
• Tambak Semi Intensif.
Lokasi tambak sudah pada daerah terbuka, bentuk petakan teratur tetapi masih berupa petakan yang luas (1-3 ha/petakan), padat penebaran masih rendah, penggunaan pakan buatan masih sedikit.
• Tambak Intensif.
Lokasi di daerah yang khusus untuk tambak dalam wilayah yang luas, ukuran petakan dibuat kecil untuk efisiensi pengelolaan air dan pengawasan udang, padat tebar tinggi, sudah menggunakan kincir, serta program pakan yang baik.


2.3. Benur
Benur yang baik mempunyai tingkat kehidupan (Survival Rate/SR) yang tinggi, daya adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tinggi, berwarna tegas/tidak pucat baik hitam maupun merah, aktif bergerak, sehat dan mempunyai alat tubuh yang lengkap. Uji kualitas benur dapat dilakukan secara sederhana, yaitu letakkan sejumlah benur dalam wadah panci atau baskom yang diberi air, aduk air dengan cukup kencang selama 1-3 menit. Benur yang baik dan sehat akan tahan terhadap adukan tersebut dengan berenang melawan arus putaran air, dan setelah arus berhenti, benur tetap aktif bergerak dan tetap lincah dalam mencari makan.

2.4. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan, meliputi :
• Pengangkatan lumpur. Setiap budidaya pasti meninggalkan sisa budidaya yang berupa lumpur organik dari sisa pakan, kotoran udang dan dari udang yang mati. Kotoran tersebut harus dikeluarkan karena bersifat racun yang membahayakan udang. Pengeluaran lumpur dapat dilakukan dengan cara mekanis menggunakan cangkul atau penyedotan dengan pompa air/alkon.
• Pembalikan Tanah. Tanah di dasar tambak perlu dibalik dengan cara dibajak atau dicangkul untuk membebaskan gas-gas beracun (H2S dan Amoniak) yang terikat pada pertikel tanah, untuk menggemburkan tanah dan membunuh bibit panyakit karena terkena sinar matahari/ultra violet.
• Pengapuran. Bertujuan untuk menetralkan keasaman tanah dan membunuh bibit-bibit penyakit. Dilakukan dengan kapur Zeolit dan Dolomit dengan dosis masing-masing 1 ton/ha.
• Pengeringan. Setelah tanah dikapur, biarkan hingga tanah menjadi kering dan pecah-pecah, untuk membunuh bibit penyakit.
• Perlakuan pupuk TON (Tambak Organik Nusantara). Untuk mengembalikan kesuburan lahan serta mempercepat pertumbuhan pakan alami/plankton dan menetralkan senyawa beracun, lahan perlu diberi perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha untuk tambak yang masih baik atau masih baru dan 10 botol TON untuk areal tambak yang sudah rusak. Caranya masukkan sejumlah TON ke dalam air, kemudian aduk hingga larut. Siramkan secara merata ke seluruh areal lahan tambak.
2.5. Pemasukan Air
Setelah dibiarkan 3 hari, air dimasukkan ke tambak. Pemasukan air yang pertama setinggi 10-25 cm dan biarkan beberapa hari, untuk memberi kesempatan bibit-bibit plankton tumbuh setelah dipupuk dengan TON. Setelah itu air dimasukkan hingga minimal 80 cm. Perlakuan Saponen bisa dilakukan untuk membunuh ikan yang masuk ke tambak. Untuk menyuburkan plankton sebelum benur ditebar, air dikapur dengan Dolomit atau Zeolit dengan dosis 600 kg/ha.

2.6. Penebaran Benur
Tebar benur dilakukan setelah air jadi, yaitu setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan kecerahan air kurang lebih 30-40 cm. Penebaran benur dilakukan dengan hati-hati, karena benur masih lemah dan mudah stress pada lingkungan yang baru. Tahap penebaran benur adalah :
• Adaptasi suhu. Plastik wadah benur direndam selama 15 30 menit, agar terjadi penyesuaian suhu antara air di kolam dan di dalam plastik.
• Adaptasi udara. Plastik dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya. Biarkan terbuka dan terapung selama 15 30 menit agar terjadi pertukaran udara dari udara bebas dengan udara dalam air di plastik.
• Adaptasi kadar garam/salinitas. Dilakukan dengan cara memercikkan air tambak ke dalam plastik selama 10 menit. Tujuannya agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya, sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak.
• Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa benur yang tidak keluar sendiri, dapat dimasukkan ke tambak dengan hati-hati/perlahan.
2.7. Pemeliharaan.
Pada awal budidaya, sebaiknya di daerah penebaran benur disekat dengan waring atau hapa, untuk memudahkan pemberian pakan. Sekat tersebut dapat diperluas sesuai dengan perkembangan udang, setelah 1 minggu sekat dapat dibuka. Pada bulan pertama yang diperhatikan kualitas air harus selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan dengan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. Untuk menjaga kestabilan air, setiap penambahan air baru diberi perlakuan TON dengan dosis 1 - 2 botol TON/ha untuk menumbuhkan dan menyuburkan plankton serta menetralkan bahan-bahan beracun dari luar tambak.
Mulai umur 30 hari dilakukan sampling untuk mengetahui pekembanghan udang melalui pertambahan berat udang. Udang yang normal pada umur 30 hari sudah mencapai size (jumlah udang/kg) 250-300. Untuk selanjutnya sampling dilakukan tiap 7-10 hari sekali. Produksi bahan organik terlarut yang berasa dari kotoran dan sisa pakan sudah cukup tinggi, oleh karena itu sebaiknya air diberi perlakuan kapur Zeolit setiap beberapa hari sekali dengan dosis 400 kg/ha. Pada setiap pergantian atau penambahan air baru tetap diberi perlakuan TON.
Mulai umur 60 hari ke atas, yang harus diperhatikan adalah manajemen kualitas air dan kontrol terhadap kondisi udang. Setiap menunjukkkan kondisi air yang jelek (ditandai dengan warna keruh, kecerahan rendah) secepatnya dilakukan pergantian air dan perlakuan TON 1-2 botol/ha. Jika konsentrasi bahan organik dalam tambak yang semakin tinggi, menyebabkan kualitas air/lingkungan hidup udang juga semakin menurun, akibatnya udang mudah mengalami stres, yang ditandai dengan tidak mau makan, kotor dan diam di sudut-sudut tambak, yang dapat menyebabkan terjadinya kanibalisme.

2.8. Panen.
Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 - 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.
Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang sudah mati tidak cepat menjadi merah/rusak.

2.9 Pakan Udang.
Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk). Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme udang.

Pelet udang dibedakan dengan penomoran yang berbeda sesuai dengan pertumbuhan udang yang normal.
1. Umur 1-10 hari pakan 01
2. Umur 11-15 hari campuran 01 dengan 02
3. Umur 16-30 hari pakan 02
4. Umur 30-35 campuran 02 dengan 03
5. Umur 36-50 hari pakan 03
6. Umur 51-55 campuran 03 dengan 04 atau 04S. (jika memakai 04S, diberikan hingga umur 70 hari).
7. Umur 55 hingga panen pakan 04, jika pada umur 85 hari size rata-rata mencapai 50, digunakan pakan 05 hingga panen.
Kebutuhan pakan awal untuk setiap 100.000 ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga umur 30 hari. Mulai umur tersebut dilakukan cek ancho dengan jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan. Waktu angkat ancho untuk size 1000-166 adalah 3 jam, size 166-66 adalah 2,5 jam, size 66-40 adalah 2,5 jam dan kurang dari 40 adalah 1,5 jam dari pemberian.

Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan. Untuk itu, pakan harus dicampur dengan unsur – unsur makanan yang mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5 cc/kg pakan untuk umur dibwah 60 hari dan setelah itu 10 cc/kg pakan hingga waktu akan dilakukan panen.

2.10.Penyakit.
Beberapa penyakit yang sering menyerang udang adalah :
1. Bintik Putih. Penyakit inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegagalan budidaya udang. Disebabkan oleh infeksi virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus). Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam dapat mati. Gejalanya : jika udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan jika menabrak tanggul langsung mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Virus dapat berkembang biak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Belum ada obat untuk penyakit ini, cara mengatasinya adalah dengan diusahakan agar tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke kolam budidaya. Kestabilan ekosistem tambak juga harus dijaga agar udang tidak stress dan daya tahan tinggi. Sehingga walaupun telah terinfeksi virus, udang tetap mampu hidup sampai cukup besar untuk dipanen. Untuk menjaga kestabilan ekosistem tambak tersebut tambak perlu dipupuk.
2. Bintik Hitam/Black Spot. Disebabkan oleh virus Monodon Baculo Virus (MBV). Tanda yang nampak yaitu terdapat bintik-bintik hitam di cangkang dan biasanya diikuti dengan infeksi bakteri, sehingga gejala lain yang tampak yaitu adanya kerusakan alat tubuh udang. Cara mencegah : dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak.
3. Kotoran Putih/mencret. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam tambak. Gejala : mudah dilihat, yaitu adanya kotoran putih di daerah pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian. Cara mencegah : jaga kualitas air dan dilakukan pengeluaran kotoran dasar tambak/siphon secara rutin.
4. Insang Merah. Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada insang. Disebabkan tingginya keasaman air tambak, sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur pada kolam budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya.
5. Nekrosis. Disebabkan oleh tingginya konsentrasi bakteri dalam air tambak. Gejala yang nampak yaitu adanya kerusakan/luka yang berwarna hitam pada alat tubuh, terutama pada ekor. Cara mengatasinya adalah dengan penggantian air sebanyak-banyaknya ditambah perlakuan pemberian pupuk 1-2 botol/ha, sedangkan pada udang dirangsang untuk segera melakukan ganti kulit (Molting) dengan pemberian saponen atau dengan pengapuran.
Penyakit pada udang sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas kolam budidaya. Oleh karena itu perlakuan pemberian pupuk sangat diperlukan baik pada saat pengolahan lahan maupun saat pemasukan air baru.

Panen dan pasca panen
• Setelah umur 100-115 hari udang siap untuk dipanen.
• Panen dilakukan secara total dengan memperhatikan semua aspek yang dapat mempengaruhi kualitas udang, termasuk pemotongan kepala udang, pengawetan dan pengangkutan menuju cool storage.

Referensi
Samadi,Budi. 2010. Pembesaran Udang di Perairan Umum dan Tambak. Pustaka Mina : Jakarta

Pemijakan Arwana


Budidaya Ikan arwana bukanlah sesuatu yang mudah anda harus
mempelajari beberapa tehik atau cara untuk membudidayakan Ikan arwana ini, budidaya ikan arwana yang dasar adalah sebagai berikut :

Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.



Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.

Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.

Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.

Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.

Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).

Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.

Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.

Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.

Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45×45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.

Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.

Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.

Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat
diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya

Penyakit Pada Ikan Arwana dan Cara Penanggulangannya


Salah satu resiko membudidayakan ikan Arwana adalah mati karena penyakit seperti Redspot, Jamur, Gigit Ekor, Stress dll. Di bawah ini diuraikan beberapa penyakit yang sering diderita Arwana gejala dan cara penanggulangannya.



1. Penyakit Gigit Ekor
Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-camping.

Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi.

2. Tutup Insang Melengkung

Arwana Yang Mati Karena Penyakit Insang

Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah menjadi hitam.

Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum tutup insang benar-benarmenutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal.

Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap primasehingga tetap layak dihuni oleh arwana.

Pen-suply-an O2 Murni

Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.

3. Mogok Makan
Arwna yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, juga kelabang yang sudah mati. Jika sudah seperti ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Bila setelah seminggu arwana belum juga mau makan sebaiknya seiakan ikan hidup saja karena tahan hidup. Perlu diperhatikan agar untuk menjaga arwana tidak juling sebaiknya dipilih ikan penghuni permukaan seperti guppy. Dengan demikian kita tidak perlu khawatir dan arwana mampu kembali seperti semula. Bila cara tersebut masih belum memberi hasil maka kita biarkan saja sampai arwana mau menerima makanan.

Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.

4. Penyakit Mata Juling
Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Tentu tidak berlebihan jika ada nasehat untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan otot matanya bertambah panjang.

Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.

Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi kecil.

5. Dubur Ikan merah dan Membengkak
Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan membengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu pertanda bahwa arwana sedang kesulitan, yang dapat berujung pada kematian.

Dubur arwana memerah dan bengkak karena disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.

Untuk mencegahnya maka makanan harus dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita dubur merah dan bengkak bisaa diobati dengan amonium sulfat.

6. Sisik Berdiri
Sisik berdiri dan kadang ada sebagian yang membusuk biasanya disebabkan karena oleh lingkungan yang kotor. Penggantian air yang rutin dapat menghindarkan arwana dari penyakit ini. Untuk arwana yang sedang dihinggapi penyakit ini dapat diberikan amonium sulfat sebagai obatnya.

7. Tulang Punggung Bengkok
Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal. Pertama karena adanya serangan bakteri yang masuk kedalam tubuh arwana sehingga mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak normal. Penyebab lain adalah karena kesalahan dalam memberikan obat. Penyebab terakhir adalah karena ukuran awuarium yang terlalu kecil.

Untuk mencegahnya tempatkan arwana ke dalam awuarium yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan aquarium agar arwana tidak dijangkiti bakteri dan jangan memberikan obat yang salah.

8. Ekor Patah
Sama seperti penyakit tulang punggung bengkok penyakit ini disebabkan karena ukuran aquarium yang terlalu sempit. Selain itu bisa disebabkan karena penanganan yang kurang baik. Misalnya pada waktu dipindahkan arwana berontak atau saat pertama kali dimasukan ke dalam aquarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena penyebabnya lebih dikarenakan faktor teknis maka penanganannya harus hati-hati.

9. Sungut tumbuh pendek
Sungut arwana tidak tumbuh sempurna dan kelihatan janggal dengan bentuk badannya yang besar. Arwana bersungut tidak imbang bisa terjadi karena ditempatkan dalam aquarium yang terlalu kecil. Hampir senada dengan penyebab punggung bengkok, arwana bersungut pendek dapat disebabkan oleh kesalahan pemberian obat.

Untuk mendapatkan pertumbuhan sungut yang normal bisa dilakukan dengan membersihkan aquarium secara rutin dan mengganti airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam aquarium yang sepadan dengan besar badan.

10. Ekor dan Sirip Mengerut
Ekor dan sirip yang mengerut bisa terjadi bila air di dalam aquarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah. Penangan dengan kembali mengatur panas dengan menambah heater dan membersihkan aquarium. Bisa juga diberi obat amonium sulfat secukupnya.

11. Sungut Menjorok Ke Bawah
Arwana yang sehat memiliki tampilan sungut ke depan. Namun sering arwana sungutnya lunglai, menjorok ke bawah. Ini merupakan pertanda arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya. Untuk mengembalikan kondisi arwana seperti semula sebaiknya suhu dan kebersihan air aquarium lebih diperhatikan.

sumber: arowana.co.uk

Cara Merawat Ikan Arwana Media Akuarium


Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat tentunya dibutuh kondisi dalam akuarium yang nyaris sama dengan habitat aslinya. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur, kualitas air juga terkontrol dengan baik dan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.



Kondisi Akuarium
Siapa pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.
Background / Latar Belakang:Aquarium dianjurkan menggunakan latar belakang berupa gambar / sticker / cat. Warna menurut selera. Namun sebagian besar hobbies menggunakan warna latar sesuai jenis arowana yang dipelihara, misalnya:

* Super Red = Latar hitam
* Golden Cross Back = Latar hitam
* Red Tail Golden = Latar biru / putih
* Bandjar Red = Latar biru / putih
* Silver = Latar hitam / biru

Memberi Makan
Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana.

Kualitas Air
Selain suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.

Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium
Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai.

Pakan
Setiap minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang.
Namun begitu, seekor ikan arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka arwana pun harus mempertontonkan ’’kemahirannya” berburu makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan menelannya.
Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana.
Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja.
Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar.
Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.

sumber :  arowana.co.uk

Dasia Olivacea (Kadal Pohon)


Kadal pohon hijau (Dasia olivacea) adalah sejenis kadal dari anggota suku Scincidae. Hewan ini dalam bahasa asing dikenal sebagai Olive Dasia atau Olive Tree Skink, atau Olivfarbener Baumskink  dalam bahasa Jerman.

Kadal ini bertubuh gempal, panjang tubuh dari moncong hingga anus maksimal adalah 11.5 cm, panjang total hingga ujung ekor mencapai 29 cm. Punggung kadal ini berwarna zaitun atau cokelat-zaitun dengan belang-belang samar terbentuk dari bintik-bintik hitam yang kadang-kadang dengan warna cerah atau keputihan di tengahnya, yang berderet melintang. Kepala kadal memiliki bintik-bintik hitam yang lebih jelas; dua bintik hitam serupa mata terdapat di belakang kepala. Tepi pelupuk mata berwarna kuning terang. Sisi bawah tubuh hijau terang keputihan atau kekuningan. Anak kadal yang baru menetas berwarna cokelat kekuningan atau kemerahan dengan belang-belang hitam yang jelas dan tungkai berwarna hitam dan ekornya berwarna kekuningan.



Perisai-perisai supranasal tak bersinggungan satu sama lain. Perisai-perisai prefrontal biasanya terpisah dan jarang bersinggungan. Perisai bibir atas berjumlah 7 buah, yang ke-5 dan ke-6 berada di bawah mata dan perisai infralabial berjumlah 8 buah. Perisai nuchal ada sepasang. Lubang telinga kecil dan timpanum atau gendang telinga terletak di dalamnya.

Sisik-sisik di bagian tengah tubuh berada dalam 28 hingga 30 deret (untuk spesimen Sumatra  biasanya hingga 32 deret); sisik di bagian dorsal memiliki 3, 5 atau 7 lunas lemah. Di tengah punggung ada 41 hingga 46 sisik yang terdapat di antara perisai kepala belakang hingga pangkal ekor  yang sejajar dengan celah anus. Di bagian ventral terdapat 45 hingga 58 sisik yang terdapat di antara perisai dagu hingga celah anus. Tungkainya panjang, dengan 17 hingga 21 lamella terdapat di bawah jari ke-4 tungkai belakang.

Kadal pohon hijau seringkali ditemukan di wilayah dataran rendah dan perbukitan hingga ketinggian 1.200 diatas laut. Sesuai dengan namanya, kadal ini banyak terlihat di pepohonan karena mereka hidup di batang batang dan cabang cabang pohon hingga ke tajuk pohon, terutama di pepohonan yang tumbuh di bagian tepi hutan, hutan belukar, kebun, pekarangan dan taman. Kadal ini sangat jarang turun ke tanah kecuali bila hendak berpindah ke pohon yang lain. Kadal pohon hijau memangsa aneka jenis serangga dan artropoda lainnya dan kadal ini membangun teritorinya sendiri dari kehadiran kadal sesama jenisnya atau kadal kadal yang lainnya.

Kadal pohon hijau aktif di siang hari atau merupakan hewan diurnal, dan pada malam hari kadal-pohon hijau bersembunyi di sela-sela tumbuhan epifit di batang pohon atau tidur di balik celah celah pohon yang mengelupas. Kadal dewasa betina akan bertelur sebanyak 6 hingga 14 butir dan bertelur 3 hingga 4 kali setahun. Telur telur kadal berukuran 18 hingga 19,5 × 10 hingga 12 mm itu diletakkan di antara serasah yang membusuk di perakaran tumbuhan epifit atau di celah percabangan pohon. Anak kadal yang baru menetas memiliki panjang sekitar 32 hingga 38 mm.

Penyebaran kadal pohon hijau atau kadal ini mulai dari Kepulauan Nikobar, Burma, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Semenanjung Malaya, Singapura, Filipina, Sumatra (termasuk Simeulue, Nias, Singkep, Kep. Sembilan), Jawa dan Kalimantan (termasuk Natuna, Sabah dan Sarawak).




Kura-kura Darat Manouira emys


Manouria emys atau Kura Kura Kaki Gajah merupakan salah satu dari sedikit tortoise atau kura kura darat terbesar di Asia. Emys dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 80cm dengan berat sekitar 37 kilogram. Di Indonesia, kura kura Emys tersebar dari Sumatera hingga Kalimantan. Sedangkan di Asia, penyebarannya meliputi Timur India, Bangladesh, Myanmar Selatan & Timur, Thailand hingga Malaysia.



Kura kura emys hidup di hutan hujan tropis pada daerah pegunungan, ini yang menyebabkan emys sangat menyukai kelembaban. Semakin lembab, kura kura emys akan semakin nyaman. Di alam liar, untuk menghindari sinar matahari yang panasnya menyengat, emys menggali lubang dengan menggunakan kakinya yang sangat kuat untuk berteduh atau bersembunyi di bawah daun-daun kering. Kura kura emys juga suka berendam pada kubangan air yang dangkal.

Emys bergerak sangat lambat, meskipun ada bahaya yang mengancam. Kura kura emys memiliki karakter suara yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan spesies lainnya juag memiliki bentuk komunikasi lain. Tapi kura kura emys bukan hewan yang memiliki sosialisasi yang tinggi dengan sesamanya.

Seperti kura kura darat lainnya, perbedaan emys jantan dan betina bisa terlihat dari bentuk fisik tubuhnya. Emys jantan cenderung memilki ekor yang lebih panjang dari emys betina. Pada emys jantan juga ditemui kelung plastra yang berfungsi untuk membantu perkimpoian.

Emys aktif pada pagi hari dan sore hingga menjelang malam. Jika ingin memelihara kura kura emys, siapkan sarana pemeliharaan yang tepat, termasuk tempat atau kandangnya. Kandang emys harus dilengkapi dengan tempat bersembunyi karena jika terlalu panas, emys bisa mengalami dehidrasi dan ini akan menyebabkan kematian. Berikan tempat bersembunyi atau tempat teduh di satu titik pada kandang kura-kura sehingga jika cuaca terlalu panas, kura kura emys dapat bersembunyi di tempat yang sudah disediakan. Atau bisa juga sediakan tanaman atau pohon yang cukup untuk berteduh saat panas. Selain itu, sediakan juga tempat berkubang berupa kolam kecil yang dangkal.

Kura kura emys bisa tumbuh besar, jadi kandang out door lebih disarankan. Bangun pagar pembatas yang kuat karena kura kura emys memiliki tenaga yang cukup besar. Jika kura kura emys masih kecil, bisa dipelihara di dalam ruangan. Tapi tetap saja fasilitas harus disediakan dan harus sesuai dengan ukuran kura kura. Kandang jangan terlalu kecil, tempat minum/tempat berendam harus lebih besar dari badan kura kura, harus ada tempat bersembunyi.

Pemeliharaan

Jika memelihara emys, pastikan emys harus diberi minum yang cukup dan sediakan tempat untuk berendam. Kebanyakan emys yang diperjual belikan adalah tangkapan alam, jadi sebaiknya berikan obat cacing secara rutin. Lebih mudah berikan obat cacing yang berbentuk cair. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Emys tidak menyukai panas yang terlalu menyengat, jadi tidak diperlukan menjemur kura kura emys terlalu lama. Juga, awasi kura kura emys jika sedang dijemur di luar kandangnya. Walaupun jalannya lambat, kura kura emys pandai melarikan diri juga lho. Selain itu, dengan diawasi, kura kura emys akan terhindar dari predator di sekitar rumah. Usahakan tempat untuk berjemur bagi kura kura emys ini memiliki suhu 31˚C, dan usahakan suhu di kandang sekitar 28-29˚C. Pasang termometer dalam kandang untuk mengukur suhu. Saat musim hujan pasang lampu khusus reptil yang mengandung UVA-UVB (Full spectrum lamp) dalam kandang. UVA digunakan untuk menambah selera makan dan memproses makanan pada kura kura emys, sedangkan UVB digunakan untuk memproses Vitamin D3 pada makanannya karena reptil tidak bisa mensintesa Vitamin D3 tanpa bantuan UVB.

Makanan

Makanan emys gampang didapat. Karena emys memakan rumput rumput, aneka macam buah seperti wortel, pepaya, pisang, timun, Fumak, bokhoy, caisim, dan lain sebagainya, daun talas dan daun daun tanaman air seperti teratai. Tapi kadang kadang emys juga memakan cacing tanah dan siput kecil. Jika memelihara kura kura emys di dalam ruangan berikan suplemen tambahan berupa vitamin & kalsium yang mengandung D3. Sebaliknya jika memelihara di luar ruangan, kalsium yang mengandung D3 tidak perlu diberikan karena kura kura emys sudah mendapatkannya dari sinar matahari.

Kura kura Emys bertelur menjelang musim hujan, biasanya emys bertelur hingga 2 clutch per tahun, dengan jumlah masing-masing clutch sekitar 5 hingga 8 butir.



Anjing Maltese



Maltese adalah anjing kecil yang cocok untuk dijadikan sahabat. Bulunya yang putih berkilau menjuntai ke bawah. Trah ini tidak memiliki undercoat, dan bulunya tidak boleh bergelombang atau keriting. Bulunya harus berkilau dan panjang kira-kira sepanjang 8.5 inci (22cm). Kupingnya menutup kebawah dan ekornya tertutupi dengan bulu sampai ke belakang. Moncongnya agak sedikit meruncing dan harus sepertiga dari panjang kepala. Hidungnya harus hitam dan nostrilnya terbuka dengan sempurna dan stopnya harus jelas terlihat. Tubuhnya harus sedikit lebih panjang daripada tinggi badannya dengan tulang belakang yang seimbang. Trah ini memiliki tulang yang seimbang dan stabil. Saat berjalan, Maltese yang proposional akan tampak seperti awan putih (bulunya) yang mengambang diatas tanah.



Masalah Kesehatan

Trah ini mudah terbakar matahari dibagian belahan rambut. Masalah kulit, pernafasan, mata dan gigi. Trah ini juga mungkin agak susah makan karena pencernaannya yang lemah. Mereka bisa demam dan merasa tidak nyaman dalam cuaca yang panas. Maltese sebaiknya dijauhkan dari area yang lembab. Ada baiknya, anda mengajari mereka untuk buang air di atas kertas (paper-train), untuk menghindari pergi ke luar rumah pada saat cuaca buruk.

Anjing jenis ini sangat cocok bagi Anda yang tinggal di apartement atau rumah yang tidak terlalu besar. Mereka sangat aktif dalam ruangan dan tidak bermasalah jika Anda tidak mempunyai pekarangan. Mereka juga menyukai jalan-jalan secara rutin atau hanya sekedar bermain-main di taman dan mereka tetap suka bermain meskipun di usia tua. Anda tidak perlu mengajak mereka sering-sering berolahraga karena mereka tidak terlalu membutuhkannya.

Menyisir dan menyikat harus dilakukan setiap hari, tapi lakukan secara lembut karena bulu mereka sangat halus. Bersihkan mata mereka setiap hari untuk mencegah noda dan bersihkan juga jenggot mereka setelah makan untuk alasan yang sama. Mandikan atau gunakan shampoo kering secara teratur dan sesudahnya pastikan mereka sudah benar-benar kering. Bersihkan kuping mereka dan cabut rambut yang tumbuh didalam kuping mereka. Mata harus diperiksa secara teratur dan bersihkan jika dirasa perlu. Rambut bagian atas biasanya diikat keatas, agar tidak mengganggu penglihatan mereka. Beberapa pemilik maltese biasanya memilih untuk menggunting pendek rambut anjing ini agar lebih mudah dan tidak memakan banyak waktu saat grooming. Bulu Maltese jarang rontok dan sangat cocok bagi anda,penderita alergi yang ingin memelihara anjing.

Bulu dan warna

Trah ini tidak memiliki undercoat. Bulunya panjang, lurus dan berkilau di seluruh bagian tubuh. Rambut bagian atasnya boleh diikat atau dibiarkan begitu saja. Bulunya tidak boleh keriting, atau bertekstur seperti wol. Warnanya putih bersih. Light tan atau warna seperti lemon pada bagian kuping diijinkan, tapi tidak terlalu diinginkan.

(punya ku warna kecoklatan malah... padahal parents nya putih semua ^_^)

Ukuran

Tinggi : Jantan 8-10 inci (21-25 cm), betina 8-9 inci (20-23cm)

Berat : dari 6 ½ - 9 pon (3-4 kg)

Meskipun ini berat yang disyaratkan, tetap kualitas keselurahan juga diperhitungkan.

Usia

Mereka dapat hidup sekitar 15 tahun atau lebih. Bahkan mungkin sampai 18 tahun, tapi Anda harus menjauhkan mereka dari area yang lembab.

Temperamen

Meskipun ukurannya kecil, Maltese sepertinya tidak pernah takut. Rasa percayanya dan respon penyayangnya menjadi salah satu daya tariknya. Maltese ini jenis anjing yang penuh dengan semangat dan suka bermain. Dia sangat lembut, mencintai, percaya dan mencurahkan seluruh perhatiannya kepada majikannya. Dia juga sangat pintar. Jika Anda melatih dia sebuah trik, seperti sit atau shake hand, dengan cepat dia akan mempelajarinya. Tetapi, jangan lupa untuk memberinya reward yang cukup. Trah ini juga sangat berani dan cepat bereaksi jika mendengar suara-suara yang mencurigakan. Ia sudah menjadi anjing sahabat sejak dahulu, ia sangat mudah untuk dicintai. Ia juga sangat mudah beradaptasi dengan binatang lain. Trah ini sangat suka untuk bermain di luar ruangan dan juga punya kecenderungan untuk melompat ke kubangan atau lumpur. Nah, Jika hal ini sudah terjadi, ia harus segera dimandikan! Jika Anda memiliki anak kecil yang suka iseng terhadap anjing anda, entah itu menarik-narik kupingnya atau ekornya, anda harus berhati-hati. Kadang-kadang trah ini suka tidak sabaran, dan menggigit kecil. Kadang-kadang mereka sangat pemilih dalam hal makanan. Berikan biscuit kecil dan makanan anjing kering kepada mereka untuk menjaga gigi mereka tetap kuat dan sehat. Jangan terlampau protektif terhadap anjing ini, karena mereka bisa menjadi tidak stabil dan bisa cemburu terhadap tamu Anda.



Anjing Pomeranian


Anjing Pomeranian adalah anjing toy yang berjenis kecil dan aktif. Trah ini mempunyai bulu bagian dalam yang lembut dan tebal. Sedangkan, bagian luarnya bertekstur agak kasar, panjang dan lurus. Ekornya yang indah selalu berdiri tinggi dan lurus menghadap ke kepala. Anjing ini sangat waspada, menunjukkan intelegensi yang tinggi, dapat menunjukkan apa yang dia inginkan dengan cara yang kita mengerti serta mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Saat dia berjalan, dia terlihat sangat cantik sehingga seakan-akan dia buatan. Dia juga dapat diandalkan sebagai alarm dog .




Ukuran tubuh



Berat yang ideal untuk Pomeranian adalah dari 3 sampai 7 pon ( sekitar 1,4 kg- 3,2 kg) tapi untuk anjing show atau pameran berat yang ideal adalah sekitar 4 – 6 pon ( 1.8 kg-2.7 kg). Anjing yang melewati batas ini tidak akan boleh ikut dalam pameran. Tetapi, kualitas anjing keseluruhan juga akan diperhitungkan. Seperti, jarak dari ujung pundak sampai ke ujung pantat harus sedikit lebih pendek daripada jarak withers( sambungan dari bahu ke tulang yang lurus di bahu) ke tanah. Jarak dari brisket( bagian bawah dada anjing) ke tanah harus setengah dari tinggi withers. Ukuran tulangnya harus sedang dan panjang kakinya harus proposional. Saat diperiksa dia terasa stabil.


 


Kepala


Kepalanya harus seimbang dengan badannya. Moncongnya harus pendek, lurus, bibirnya tidak terlalu tipis dan temperamennya tidak boleh agresif. Ekspresinya harus selalu waspada dan terlihat seperti srigala. Tengkoraknya tertutup. Bagian atas tengkorak sedikit bulat tapi tidak berbentuk seperti kubah. Saat dilihat dari depan dan samping, Anda akan melihat kupingnya yang kecil tapi berdiri dengan tegak.

Bola matanya berwarna hitam, berukuran sedang dan berbentuk seperti kacang almond. Mereka terletak dengan baik di dalam tengkorak di kedua sisi dari stop. Warna pigmen hidung dan matanya hitam. Giginya seperti gigitan gunting (scissors bite). Jika ada satu gigi yang keluar dari barisan, masih dapat diterima.

Diskualifikasi : Tengkorak yang bulat seperti kubah, under-shot mouth (rahang bawah lebih maju daripada rahang atas, tapi gigi tidak diperkenankan keluar dari bibir ketika mulut mengatup),over-shot mouth (rahang atas jauh lebih panjang dari rahang bawah).

Leher, tulang belakang dan tubuh

Leher Pomeranian pendek dan dasarnya terletak dengan baik di dalam bahu untuk memperbolehkan kepalanya mendongak dengan tinggi. Bagian belakangnya pendek dengan tulang belakang yang lurus. Badannya kecil dan padat dan tulang iganya terletak dengan baik dengan brisket menyentuh sikunya.

Ekornya yang indah dan terletak dengan lurus adalah salah satu ciri khas trah ini.

Forequarters (Bagian depan mulai dari bahu hingga kaki)

Pomeranian mempunyai bahu layback yang cukup agar bisa mendongak tinggi. Bahu dan kakinya agak berotot. Panjang dari tulang bahu dan lengan bagian atas sama. Kaki bagian depan harus lurus dan pararel satu sama lain. Tinggi dari siku ke withers harus sama tepat dengan tinggi dari tanah ke siku. Kakinya harus lurus dan kuat. Kakinya juga harus terbentuk dengan baik, kecil dan padat serta tidak bengkok keluar atau kedalam. Dia berdiri dengan baik di atas jari-jari kakinya. Dewclaw (kuku jempol) boleh dihilangkan.

Hindquarters (Bagian belakang mulai dari bahu hingga kaki)

Ukuran forequarters dan hindquarters harus seimbang. Pantatnya tersembunyi dengan baik di belakang ekornya. Pahanya cukup berotot dengan lutut yang cukup lentur. Pergelangan kakinya lurus dengan tanah dan kakinya lurus dan pararel satu sama lain. Kakinya juga berbentuk bagus, kecil dan padat serta tidak bengkok keluar atau kedalam. Dia berdiri dengan baik di atas jari-jari kakinya. Dewclaws boleh dihilangkan.

Gerakan

Gerakan Pomeranian sangat mulus, bebas, seimbang dan penuh semangat. Dia mempunyai jangkauan yang baik pada bagian depan tubuhnya dan gerakan yang kuat pada bagian belakangnya.Kaki bagian belakang bergerak segaris dengan kaki bagian depan pada sisi yang sama. Untuk mendapat keseimbangan, kakinya harus bertemu dengan garis tengah dibawah tubuhnya. Kaki depan dan belakangnya tidak bengkok keluar ataupun kedalam. Tulang belakangnya tetap dan keseimbangan serta outline-nya dapat dipertahankan.





Bulu

Pomeranian dikenal dengan double coat-nya. Bulu bagian bawahnya tebal dan halus. Sedangkan bulu bagian luarnya panjang, lurus dan bertekstur agak kasar. Bulu bagian dalam akan menahan dan memberikan kemudahan untuk menjaga bulunya tetap berdiri dan mengembang dengan indah. Bulunya sangat lebat dari bagian leher, bagian depan bahu dan dada, membentuk jumbaian yang melewati bahu dan dada. Bulu di bagian kepala dan kaki tersusun dengan ketat dan lebih pendek daripada yang dibagian tubuh. Bagian depan tubuhnya, paha, pergelangan kaki dan kakinya tertutup bulu dengan indah. Ekornya ditutupi dengan bulu yang panjang, kasar dan menyebar secara lulus. Trimming dengan tujuan kebersihan dan kerapihan diijinkan

Diskualifikasi : Bulu yang lembut, rata dan terbuka.

Warna

Semua warna, pola dan variasi yang ada diperbolehkan dan dinilai dengan cara yang sama.

Pola: Black and Tan - tan or rust sharply defined, muncul diatas mata, moncong, tenggorokan, dada bagian depan dan smua kaki serta dibawah ekor. Semakin terang tannya akan semakin disukai

Brindle- warna dasarnya adalah emas, merah dan orange agak totol-totol dengan garis-garis hitam pekat.
Parti-color – warna putih dengan warna lain yang menyebar potongan-potongan warna putih (lebih diinginkan jika terletak di kepala).




Sifat/Temperamen


Pomeranian sebagai anjing yang terbuka, mempertunjukkan intelegensi yang tinggi dan semangat yang gembira, menjadikan dia sebagai anjing sahabat yang hebat dan juga show dog yang sangat kompetitif.

Meskipun Pomeranian termasuk jenis anjing Toy, dia tetap harus memenuhi persyaratan yang diberikan untuk semua trah dan segala penyimpangan dari standar ideal yang sudah ditentukan akan dihukum sesuai dengan penyimpangan tersebut.


sumber : ajingkita.com

Tarantula General Care

Tarantula General Care



Kandang / Enclosure


Tarantula besar biasanya dipelihara di aquarium yg tertutup tapi ada lubang buat sirkulasi udara.Kalo masih kecil biasanya pakai tempat pet yg dari mika/acrilic (biasa dijual di tempat reptil/ikan, bilang aja pethome merk multi, paling kecil ukuran no 1), kalo masih kegedean bisa pake apa aja yg penting ada tutupnya dan dibolongin buat sirkulasi udara.
Ukuran kandang disesuaikan dengan ukuran tarantula, perbandingan panjang 2,5 kali legspan,lebar 1,5 kali legspan, tinggi tergantung jenis tarantulanya.Kalau terresterial dan burrower, tinggi dari media ke langit2 kandang sedikit lebih tinggi dari legspan, karena untuk jenis terresterial/burrower abdomennya lebih besar, jadi kalo jatuh dari tempat tinggi bisa fatal.Kalau arboreal malah butuh tinggi, luas tidak masalah yg penting cukup tinggi karena memang tempat hidupnya di atas tanah.(legspan = ukuran dari ujung kaki ke ujung kaki terjauh, asumsi kaki direntangkan)
Media di kandang, umumnya pakai cocopeat karena murah, cocok dan banyak tersedia.Alternatif lain bisa pakai peatmoss (dulu di ace ada, sekarang udah ga ada...).
Kasih tempat minum, jangan sampe kegedean, jgn lebih lebar dari badan tarantula. Jangan kedaleman jg, pake tutup botol aqua bisa.kalo tarantulanya masih kecil, spray aja ke pinggiran pethome (jangan spray ke tarantulanya).


Pakan
Sebaiknya serangga/ulat saja, kalo ga salah dikasih pinkies bisa bermasalah.Jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman, bisa dibeli di tempat jual makanan burung, murah meriah.
Sebaiknya juga dipelajari cara piara jangkrik/ulat hongkong/jerman ini karena sekali beli kan Rp 1.000 aja udah banyak, bisa buat waktu lama (kecuali tarantulanya banyak).Lagian kalo ga mati2 kan belinya ga usah berkali2.
Kasih makan ada yg bilang tiap hari, ada yg bilang 3 hari sekali, dari care sheet katanya 8 kali per bulan, dan memang untuk hewan manapun power feeding bisa bikin umur pendek. 




Penting!: jangan tinggalin makanan kalo tarantula ga mau makan, takutnya udah mau molt (ganti kulit), jangkrik bisa membunuh tarantula yg lagi molt.

Perawatan
Jaga kebersihan kandang, kalo ada kotoran tarantula diangkat aja sama media sekitarnya supaya ga timbul jamur, dsbnya.Minum tetap ada, tarantula yg dehidrasi bisa bermasalah apalagi waktu mau molting.Sebaiknya jangan handle tarantula, karena berbisa (belum ada yg tewas karena gigitan tarantula katanya sih...).Selain itu untuk tipe terresterial/burrower kalo jatuh dari tempat tinggi bisa berakibat fatal (abdomen pecah, dsb), kalo tipe arboreal sangat gesit, susah nangkepnya kalo kabur.
Penting! : Jangan pernah menghandle tarantula yang memasuki masa pre-molt karena tarantula dalam masa premolt cenderung pasif. Ketika dia disenggol atau diganggu premolt bisa gagal dan tarantula akan mati
Tarantula pemula
Tarantula pemula biasa yg gerakan lambat, tidak agresif dan gampang piaranya (low maintenance).Biasanya kalo tarantula baru suka mau dihandle, kalo agresif atau bergeraknya cepet ntar malah panik, bisa2 jatuh dan mati.Jenis seperti yg udah disebutin bro otosan, genus Brachypelma (genus ini warnanya bagus2 dan jinak) dan Grammostola (bisa lumayan gede dan jinak).
Harga pasaran....ntar biar seller aja yg jawab... Secara umum tergantung jenis, ukuran dan kelamin...umumnya betina lebih mahal karena umurnya lebih panjang.
Molting adalah proses ganti kulit, biasanya kalo dalam masa pertumbuhan abis molting ukurannya akan lebih besar.Waktu lagi molting umumnya tarantula akan terbalik, perut menghadap ke atas, kondisi begini wajar dan jangan diganggu, dalam kondisi ini tarantula sangat lemah, jangkrik juga bisa buat fatal.Ciri2 mau molting umumnya tarantula tidak mau makan, abdomen berwarna lebih gelap dan kurang aktif.
Penting! : Habis molting jangan langsung kasih makan, karena exoskeleton (kulit luarnya, termasuk taring) masih lunak jadi bahaya, tunggu +-seminggu (tergantung ukuran jg sih...kalo sling 1-2 hari abis molting udah mau makan).
Sling adalah singkatan dari spiderling, baby spider, warna dewasa belum terlihat.
Moga2 agan2 semua sukses dalam merawat tarantula, khususnya bagi agan2 yang masi baru dalam dunia hobby ini. Kalau ada yang kurang paham silahkan posting aja dimari, member2 di sini semuanya ramah dan bersedia untuk menjawab pertanyaan agan2 semua. Salam Tarantula!